Print this page

Simulasi Bencana Alam, Pegawai Pemkot Berhamburan Keluar Gedung

Simulasi Bencana Alam, Pegawai Pemkot Berhamburan Keluar Gedung

Detaktangsel.comCIPUTAT - Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhamburan, begitu juga dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany yang langsung dievakuasi ke luar gedung Puspemkot Tangsel, Kamis (26/4/2018).

Gempa bumi berkekuatan 6,7 skala ritcher (SR) mengguncang Kota Tangsel. Salah satu tempat yang dirasakan getarannya yakni Puspemkot Tangsel sebagai Pusat Pemerintahan Tangsel yang ada di Ciputat. Gempa itu juga menyebabkan munculnya api di beberapa titik gedung Puspemkot Tangsel.
Pantauan di lapangan, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Sekretaris Daerah (Sekda) Mumahad keluar gedung menuju titik kumpul. Dalam simulasi kebencanaan diasumsikan gempa bumi dan juga kebakaran mengakibatkan sejumlah aset gedung Puspemkot rusak dan terbakar. Puluhan orang yang terkena reruntuhan gedung, kaca pun satu per satu dievakuasi dan diberikan pertolongan oleh tim rescue. Mobil-mobil pemadam kebakaran, dan ambulance hilir mudik melakukan tindakan terhadap dampak dari gempa tersebut.
Evakuasi pada PNS ada yang digotong, ada juga yang diturunkan dari ketinggian dengan teknik-teknik layaknya turun dari gunung. Petugas berusaha menyelamatkan siapa saja yang terjebak di dalam. Jika pun ada yang terkepung bangunan petugas menunjukkan kelihaiannya melakukan penyelamatan.
Simulasi kesiapsiagaan bencana tersebut merupakan salah satu upaya Tim Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel,memberikan pemahaman mengenai tindakan pertama kali yang harus dilakukan ketika bencana alam terjadi.
"Saya kira simulasi seperti ini sangat penting,jangan sampai kita terlena enggak adanya bencana, jadi simulasi ini bagus, melatih,keterampilan, kemhdian juga bukan untuk petugas, tali juga untuk orang-orang yang ada di pusat pemerintahan Kota Tangsel," kata Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Airin menjelaskan, simulasi bencana gempa dan Kebakaran ini dalam rangka memperingati hari kesiapsiagaan bencana yang jatuh pada 26 April. "Hari kesiapsiagaan bencana diperingati dalam rangka meningkatkan kerentanan, keterpaparan masyarakat dan potensi ancaman baik bencana hidrometeorologi maupun geologi tektonik di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di Kabupaten/Kota di Indonesia," ungkapnya.
Kepala BPBD Tangsel Chaerudin mengungkapkan, dalam peristiwa tersebut 12 ruangan kaca pecah, 8 orang terkena korban, dan dibawa ke rumah sakit. "Simulasi gempa dan Kebakaran ini berlangsung selama 1 jam dan melibatkan 400 relawan BPBD Tangsel," ucapnya.

Menurut Chaerudin, simulasi edukasi gempa ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman suatu peristiwa bencana. Pesan utama kampanye yang diusung adalah proses penyadaran. BPBD Kota Tangsel berpedoman pada azas serta filosofi ingin membangun gerakan latihan kesiapsiagaan

“BPBD Tangsel ingin mendorong terjadi perubahan besar paradigma dalam penanggulangan bencana. Dari semula yang bersifat responsif beralih ke prefentif,” tegasnya.

Chaerudin menyebutkan, ada sejumlah jenis rawan bencana yang kerap terjadi di Kota Tangsel. Diantaranya, banjir, tanah longsor, gempa dan pohon tumbang.