Print this page

Spiderman Ciputat Panjat Sutet

Spiderman Ciputat Panjat Sutet

detaktangsel.com CIPUTAT - Fitria alias Pipit (14) bocah Spyderman asal Ciputat, beraksi memanjat sutet di belakang SPBU Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, Selasa (12/1).

Kali ini alasannya sangat sepele, hanya karena kipas angin di rumahnya rusak. "Sekitar jam 2 malam itu dia terbangun, katanya banyak nyamuk. Karena kipas angin di rumah itu rusak, dia minta yang baru enggak saya kasih," ujar ibu kandung Pipit, Sumarni (49).

Pipit langsung kabur dari rumah, saat dicari ternyata dia menginap di rumah salah satu kerabatdi bilangan Jurang Mangu. Namun, saat hendak dijemput Sumarni, Pipit langsung kabur. Sekitar pukul 09.00 pagi, saat dicari lagi, ternyata Pipit sudah berada di atas menara sutet setinggi 30 meter.

Warga sekitar pun langsung melapor ke Polsek Ciputat untuk meminta pertolongan. Sementara, Pipit terus dibujuk warga sekitar untuk turun dari menara sutet itu. Namun, seperti tidak memperdulikan panggilan dan bujukrayu warga sekitar dan ibunya, Pipit terus berjalan santai, sesekali bergelayut, dan duduk diatas dan ujung menara sutet.

Sekitar pukul 11 siang, hujan turun yang disertai gemuruh petir. Itu pun tidak jadi masalah untuk Pipit menjadikan menara sutet jadi tempat bermainnya. Kalau ada kilatan petir, Pipit berhenti bergelayut, dia hanya duduk memandangi orang-orang yang ada di bawahnya.

Saat turun hujan dan petir itu, Sumarni hanya duduk pasrah. "Nanti kalau digerowokin lagi takut dia nekad. Dia masih ngambek sama ibu. Dia kesal karena semalam tidurdi rumah banyak nyamuk," katanya lirih.

Semua petugas polisi yang datang terus berteriak-teriak meminta Pipit turun, langsung dilarang Sumarni dan memintanya untuk menghentikan panggilan tersebut. "Sudah-sudah pak, jangan dipanggil-panggil dulu. Takut ada apa-apa di atas," pinta Sumarni.

Sementara, Anggota Babinkamtibmas Kelurahan Kampung Sawah Kecamatan Ciputat, AIPTU Eka Prihartanto, mengaku sudah sering menangan Pipit. "Kalau sama ini sudah ke delapan kalinya. Dia kalau ngambek begitu," tutur Eka.

Menurut Eka, biasanya Pipit akan turun kalau diimingi uang, tapi tidak kali ini. Alhasil petugas kepolisian, ibunya, maupun masyarakat sekitar tidak bisa berbuat banyak. Pihak kepolisian pun langsung berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk upaya evakuasi.

"Biasanya, kalau sudah tidak ada orang yang nontonin dan enggak ada yang iming-imingin uang lagi dia mau turun sendiri," ujar Eka.

Barulah sekitar pukul 14.00 wib setelah hujan reda, Imam seorang petugas Damkar yang datang langsung melambaikan tangannya ke atas meminta Pipit untuk turun. "Pit, ayo sini turun. Masih kenal om tidak? Ayo turun, makan dulu," pintanya. Ajakan Imam pun langsung diiyakan gadis ABG tersebut.

Dengan perlahan Pipit menuruni sutet itu. Sesampainya di daratan, Pipit langsung diberikan minum teh kemasan. Bajunya sudah lepek terkena air hujan, dia pun langsung diberi makan sepiring nasi yang langsung dimakannya hingga tak tersisa