Print this page

Kadindik Geram, Sekolah Pungut Uang Buku

Kadindik Geram, Sekolah Pungut Uang Buku

detaktangsel.com CIPUTAT – Kepala Dinas Pendidikan geram setelah menerima laporan adanya sekolah dasar negeri (SDN) yang masih meminta pungutan untuk membeli buku pelajaran. Adanya penjualan buku yang memberatkan orang tua terjadi di SDN 1 Serua Indah 1 Ciputat.

Salah seorang Wali Murid Nabilah mengatakan, untuk semesteran lalu, Lembar Kerja Siswa (LKS) harus bayar hingga 200 ribuan. Sekarang LKS sudah digratiskan tapi giliran buku tematik yang harus bayar. Atas itu, orang tua murid menilai pendidikan gratis di Kota Tangsel nampaknya hanya di lidah saja. "Katanya sekolah gratis tapi buktinya setiap semesteran masih harus keluar uang ratusan ribu untuk beli buku," ungkapnya, Jumat (8/1).

Menurutnya dengan pembelian buku tematik yang disiapkan sekolah memberatkan orang tua murid. "Terkesan diada-adakan jadinya. Kalau pemda sudah menggratiskan kenapa harus mengadakan buku lain yang siswa harus bayar?. Mudah-mudahan bukan sebatas proyek sekolah dengan distributor buku," terangnya.

Terpisah, Kepala SDN Serua Indah 1 Samini mengaku, tidak hanya sekolahnya saja yang menjual buku. Namun sekolah lainnya juga melakukannya. Sekolah terpaksa menjual buku atas desakan wali murid. "Wali murid lah yang aktif mendesak adanya buku tematik. Jadi kami terpaksa meminta bayaran karena pemkot hanya memberikan buku LKS yang digratiskan," ucapnya.

Atas adanya protes tersebut, Samini meminta wali murid yang tidak mampu beli buku tematik bisa meminta dispensasi ke sekolah. "Jika wali murid memang tidak mampu bisa menghadap saya nanti kami bantu," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan kota Tangsel Mathodah mengaku geram dengan ulah sekolah nakal yang masih menarik biaya untuk buku. "Kan pemda sudah menganggarkan dan memberinya? Kami sama sekali tidak menyarankan sekolah menarik pungutan buku," terangnya.

Mathodah juga menegaskan akan menegur langsung sekolah yang masih menjual buku terlebih dengan harga yang sangat tinggi. "Ada saja celah mereka untuk menarik pungutan. Nanti akan kami evaluasi lagi," pungkasnya.