Print this page

Ada Friksi di Internal Keluarga Maritim Banten

Ada Friksi di Internal Keluarga Maritim Banten

detakserang.com - CILEGON, belum adanya kesinambungan antara para stakeholder pemanggku kebijakan dan pelaku usaha industri di bidang jasa kelautan, menjadi fokus utama Keluarga Besar Maritim Banten untuk memecahkan Masalah tersebut. Ancaman yang kian datang setiap kali di indstri kelautan, menjadi satu hal yang dapat mengkotak-kotakan antara satu stakeholder dan lainnya. Untuk itu, Keluarga Besar Banten Harus mengedepankan satu upaya untuk saling berkoordinasi dan sinergi agar dapat semua hal terealisasi untuk kepentingan pihak pelaku industri, instansi, masayarakat, dan juga terutama lingkungan sekitar.

Hal ini disampaikan oleh Danlanal Banten, Kolonel Laut (P) Pujijanto, usai menggelar Coffee Morning diatas Kapal Perang AL, KRI Tjiptadi 381 yang ada di Pelabuhan Indah Kiat, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Selasa (29/4).

"Diantara yang ada saat ini, saya melihat masih ada friksi-friksi kecil. Kadang kala, ada ketidaksinambungan, atau ada gesekan-gesakan antara isntitusi satu dengan yang lain. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, semuanya bisa terjalin lebih baik lagi" Ungkapnya.

Danlanal mengatakan bahwa para pelaku baik pelaku industri dan pemangku kebijakan harus duduk bersama jangan terpecah satu dengan yang lain. Ia menambahkan bahwa selama ini masing-masing stakeholder masih berjalan secara sendiri tanpa ada satu ikatan kuat didalam Paguyuban Kemaritiman Banten.

"Selama ini pelaku kegiatan diperairan banten vakum terhadap kegiatan. Kegiatan jadi vaccum, Saat stakeholder yang bergiat secara ekonomi disini, masing-masing memenuhi kepentingannya secara sendiri-sendiri" Tandasnya.

Masih kata Danlanal, Hal tersebut seharusnya tidaklah perlu terjadi. Karena didepan mata masih banyak tantangan dan ancaman yang merorong kondisi kemaritiman Banten yang harus disikapi.

"Dengan ada kegiatan ini, mereka membutuhkan satu sama lain, ada perkembangan aturan baru, informasi baru dan ancaman baru. Dengan ini, kita bisa mencari kekurangan dengan mengeliminasi hal itu, seperti saya jabarkan ada Ancaman keamanan navigasi, ada ancaman dengan kehadiran pelabuhan baru yang mana jumlah kapal semakin meningkat. Ada masalah terkait keamanan lingkungan dengan banyak indstri, Tidak berpihak kepada apakah itu untuk kepentingan industri dan rakyat, tapi juga kita harus memperhatikan kelestarian Lingkungan Hidup" Terangnya.

Saat ditanyai Detakserang.com tentang masih adanya pengabaian lingkungan oleh para pelaku usaha industri, dirinya tak menilai demikian terjadi. Danlanal berharap permasalahan yang terjadi dapat segera dieliminasi mungkin.

"Bukan mengabaikan, tapi mungkin masih ada kegiatan yang perlu ditindak lanjuti untuk memperhatikan lingkungan. Seperti misalnya, Kadang sudah tahu aturan, tapi lupa. Hal-hal ini yang perlu kita eliminasi. Supaya kepentingan bisnis ini untuk semua termasuk untuk kepentingan lingkungan hidup" Terangnya.

Sementara itu, Kombes Pol Iman Thobroni, Dir Polair Polda Banten Menyambut baik niat yang dilakukan oleh Keluarga Besar Maritim Banten untuk menciptakan iklim keamanan di wilayah Banten yang kondusif untuk kepentingan masyarakat.

"Kita disini duduk bersama untuk menyatukan visi, saling berkoordinasi, saling mendukung antara instasi terkait, pelaku usaha dan lainnya. semuanya ini kan untuk masyarakat" Tuturnya.

Iman mengatakan bahwa selama ini iklim keamanan di Perairan Banten tergolong kondusif walaupun ada hal-hal kecil yang tidak terlalu mengganggu masayarakat.

"Sementara dari masyarakat maritim, tidak ada laporan, artinya aman. Memang ada seperti kemarin, ada kapal ferry akinya hilang, kita tindak lanjuti, tapi seluruhnya ini diperairan banten tergolong aman". Jelasnya.