Hakikat Reunian Sirna Ditelan Konflik

Hakikat Reunian Sirna Ditelan Konflik

detaktangsel.com- CELOTEH, Banyak hal yang perlu diceritakan. Juga banyak hal yang tidak perlu dibeberkan. Itulah hidup dalam kehidupan.

Perasaan itu mencekam diri Derio Onoyirt. Meski punya banyak saudara, kerabat, dan sahabat. Pria satu ini merasa kesepian. Untung masih punya Allah dan Rasulullah, dia bisa menuturkan semua apa yang terjadi. Padahal meski enggak diceritakan, Allah dan Rasulullah pun sudah tahu.

Suatu malam, antara Derio Onoyirt dan Wahyu Angreini terlibat diskusi menyoal sejawatnya alumni SMA. Tak banyak cerita yang dipaparkan. Namun, satu cerita bisa mengungkapkan banyak cerita.

Diskusi pendek lewat pesan singkat BB sungguh diawali rencana reunian alias temuan.

Konon, pembahasan ihwal temuan ini bisa menimbulkan masalah. Friksi antarteman karena pertahankan argumentasi masing-masing.

"Jangan tanyakan ama Inul ya ihwal friksi ini. Soalnya, Inul udah dijauhi teman-teman. Inul terlibat perang mulut dengan Ningsih Puspawangi," tutur Angreini lewat BB.

"Kenapa bisa begitu?" tanyaku.

"Panjang ceritanya. Inul pengennya reuni disenggarakan di luar kota. Karena kondisinya tidak memungkinkan, Ningsih menolak mentah-mentah ide Inul. Juned, Denok, dan Anggianggi mendukung Ningsih. Juga, ada teman lainnya," kata Angreini.

Pertentangan ide ini membawa petaka. Semula kompak dan guyub, kekuatan alumni mulai mreteli. Tidak jarang teman yang biasa hadir di acara reunian, satu per satu menghilang.

Angreini mengaku capek mengumpulkan teman-teman kompak lagi. Guyup lagi. Padahal ada donator yang membiayai seluruh kegiatan reunian. Gedung yang bayar Bagong. Sedangkan makanan yang ngebosi Petruk.

"Itu pun banyak yang enggak hadir."

Angreini mengeluhkan sikap Inul juga Ningsih dan kawan-kawan. Mulai ada gap antarmereka. Semula di grup BB diramekan celoteh mereka, kini mulai sepi.

Derio Onoyirt tidak banyak komentar. Jawabannya hanya ya, oh begitu, dan patut disesalkan.

Tidak terasa antara Angreini dan Derio Onoyirt ngobrol sampe tengah malam. Masing-masing pamit menyudahi obrolan.

Derio Onoyirt tidak bisa tidur. Sepenggal cerita Angreini menjadi cerita yang panjang. Adalah Troy jadi teman curhat Derio Onoyirt.

Troy menuturkan masalah ini terjadi sejak lama. Kebanyakan teman saling pamer dan jor-joran. Sehingga hakikat dan subtansi reunian sirna.

"Kayak enggak tahu kamu, Derio, karakter teman-teman," kata Troy.

"Ya. Aku enggak sampai berpikiran ke arah sana. Tenyata, pemikiran dan sikap mereka kerdil ya, Troy," tuturku.

"Buat apa mereka bersaing mencari pencitraan. Kayak kampanye pilpres dan caleg saja."

Troy angkat tangan ketika kuminta mendamaikan kedua belah pihak yang berselisih. Bahkan, Troy mengaku tidak berminat dudukkan mereka satu meja. Biarkan mereka selesaikan masalah dengan cara mereka.

Selang dua hari sejak ngobrol ama Angreini dan Troy, aku dikejutkan atas kehadiran Chan Chan.

"Udah sombong kamu. Datang enggak kasih kabar," kata Chan Chan bernada marah kepada Derio Onoyirt.

"Enggak banyak alasan. Aku tahu dari Lindri, kamu datang."

"Kenapa enggak ke rumah atau meneleponku."

"Ma.......maaf Chan. Aku sengaja enggak kasih tahu siapa-siapa. Eh ternyata ada yang tahu," jawab Derio Onoyirt gelagapan.

Chan Chan merupakan sahabat Lindri. Sedangkan Lindri, perempuan idola Derio Onoyirt. Maka, Derio Onoyirt segan ama Chan Chan.

Chan Chan menegur Derio Onoyirt, kenapa ke rumah Juned bisa dan ke rumahnya tidak bisa.

"Ada apa?"tanya Chan Chan.

Chan Chan sangat menaruh perhatian kepada Derio Onoyirt. Namun, Derio Onoyirt cuek bebek. Justru Derio Onoyirt sangat memperhatikan Lindri.

"Enggak ada apa-apa," jawabnya datar.

"Sekadar main. Itu saja."

Mendengar jawaban Derio Onoyirt, Chan Chan tidak melanjutkan marah-marah. Sebaliknya Chan Chan ajak Derio Onoyirt makan Rawon Setan.

"Lets go," ujar Derio Onoyirt penuh semangat.

Derio Onoyirt udah melupakan perselisihan antarkubu Inul dan Ningsih. Perselisihan dinilai akan berakhir bersamaan perjalanan waktu.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online