Print this page

Gara-gara Seikat Bayam, Mak Inah Rombak RAB Dapur

Gara-gara Seikat Bayam, Mak Inah Rombak RAB Dapur

detaktangsel.comCELOTEH - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau istilah kerennya BBM, membuat Mak Inah gerah dengan harga bahan dapur yang melonjak tinggi setinggi gunung Merapi.

Cape rasanya Mak Inah mengeker kebutuhan satu bulan sebelum kenaikan BBM, ternyata harus direvisi ulang dan jatah celengan semar dari sisa belanja kaga bakalan terisi tiap hari, pikir Mak Inah.

"Acoy...kemari," panggil Mak Inah, sambil beresin uang recehan kembalian beli 'Sabu' sarapan bubur tadi pagi.

"Ya mak..." Jawab Acoy bergegas sambil gantungi kandang burung di awang-awang teras depan, maklum jagoan Mak Inah ni lagi hobi mainin burung cucok rowo.

"Coy, mak mau ke pasar belanja, ntu air kalau dah mateng diangkat masukin termos ya." Ujar Mak Inah.

"Siap mather..." Jawab Acoy

"Mang mak meteran," sembari layangkan jitak ke arah Acuy,"Bahasa apaan tu?" Lanjut Mak Inah.

"Kepo deh Mak,"

"Pisang Kepo Cuy, dah ah mak jalan telat ni tar, ada-ada lu ni...buat mak bingung aja." Sambil berjalan keluar rumah.

Mak Inah lalu naik angkot jurusan Pasar Ngibing, duduk di depan bagaikan majikan nyang sampingnya ada sopir.

"Bang,ni ongkosnya," ujar Mak Inah menyodorkan uang Rp5000, sambil turun dari angkot.

Sopir angkot mengembalikan uang Mak Inah dengan selembar uang Rp2000.

"Loh bang, kurang ni kembaliannya, seribu lagi donk," pintanya.

"Maaf mak, tarifnya naik seribu maklum bensinkan naik harganya,"ujar sang sopir sambil cengar cengir.

"Napa kaga bilang-bilang bang, jangan buat kaget dong bang," kata Mak Inah sambil ambil kembalian ongkosnya.

"Jiah...Maaf deh mak, Pemerintah juga naikin bbm dadakan ni,"gurau sang sopir sambil menjalani mobil angkotnya karena dari tadi diklaksonin sama mobil dibelakang.

Sampai dilapak sayur Mak Inah mulai memilih sayuran yang seger, namun betapa kaget Mak Inah ketika akan bayar seikat bayam.

"Tiga ribu mak," kata Mbak Mur, langganan Mak Inah.

"Waduh, naiknya ampe seribu sih mur?" tanya Mak Inah penuh heran, karena die pikir bayamkan bukan angkot pake bensin.

"Iya lah mak, kan BBM naik jadi bensin buat angkut ni bayam juga naik."Jawab mbak mur sambil ketawa.

"Oooo gitu...ya udah saya ambil seikat deh," jawab Mak Inah.

Angkot naik seribu, bayam juga naik seribu, pikirnya sambil menuju lapak ikan.

"Wah..ngaruh banget ya kenaikan BBM, meleset dah anggaran ni hari." gerutu Mak Inah dalam hatinya.

Hampir setengah hari Mak Inah muter-muter setiap lapak pedagang sayur dan daging, dengan harapan bisa dapat harga stabil.

Lalu tercetus dalam pikiran Mak Inah melalui hayalan buat merombak semua rencana anggaran belanja dapur biar jatah bulanan dari sang papi tercukupi.

"Wah harus sewa konsultan keuangan rumah tangga ni, buat nyusun RAB dapur," hayalan Mak Inah sambil senyum-senyum sendiri.