Print this page

IPB Minta Dukungan Pemerintah dan Swasta

 Rektor IPB Herry Suhardianto Rektor IPB Herry Suhardianto

BOGOR-Insitut Pertanian Bogor (IPB) meminta agar peran serta pemerintah dan swasta untuk meningkatkan karya inovasi terkait inovasi di bidang pangan.

Dalam hal riset, IPB tercacat seleksi karya inovatif selama enam tahun berturut-turut (2008-2013), jumlah inovasi IPB mendominasi dibandingkan dengan perguruan tinggi lain maupun lembaga penelitian di Indonesia.

“Secara keseluruhan, kontribusi inovasi IPB selama 6 tahun adalah 234 inovasi dari 615 inovasi Indonesia atau sebanyak 38 persen,” ujar Rektor IPB Herry Suhardianto dalam acara Dies Natalis, IPB ke 50.

Herry menjelaskan sejauh ini, dari 234 inovasi, kurang lebih baru 10 persen yang baru terimplementasikan bagi khalayak umum. “Salah satu contohnya dalam bidang pangan adanya inovasi jenis padi dan jagung unggulan, sedangkan pertenakan kita juga berhasil vaksin flu burung,” ujarnya.

Terkait kelangkaan kedelai, IPB juga merasa kesulitan ketika haru menemukan dukungan, baik pemerintah atau pun peran swasta untuk memproduksi inovasi secara masal. “Sebetulnya tugas kami sebagai akademisi adalah melakukan riset, namun kita sangat sulit terkait pemasaran dan pendanaan,” paparnya.

Terkait publikasi ilmiah, IPB juga mencatat terbanyak dalam bidang pertanian di Indonesia. Jumlah akumulasi publikasi ilmiah internasional IPB yang terindeks scopus hingga 2013 tercatat 1.202, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah publikasi hingga 2008 sebanyak 571 artikel.

Jumlah publikasi ilmiah internasional IPB yang terideks scopus sejak 2009-20013 tercacat sebanyak 631 artikel. Dan IPB juga berhasil mendapatkan penghargaan Hak atas Kekayaan Intelektual dari Kementrian Hukum dan HAM pada 2012 sebagai perguruan tinggi yang terbanyak mendaptarkan paten di Indonesia.

“Pada saat ini, 256 paten terdaftar dan 47 panten granted dan tantangan ke depan IPB adalah bagaimana mengadirkan sebagai riset, inovaso serta paten tersebut di tengah-tengah masyarakat,” tambah Rektor. (rul)