Hari Ini, Kereta Api Pangrango Beroperasi

Bogor- KRL Pangrango Jurusan Bogor-Sukabumi Bogor- KRL Pangrango Jurusan Bogor-Sukabumi

BOGOR-Berawal dari keprihatinan menteri BUMN Dahlan Iskan yang melihat kemacetan di wilayah jalur Bogor Ciawi, Sukabumi (bocimi) yang kian tak terkendali. Munculah ide untuk mengaktifkan kembali kereta Sukabumi-Bogor dan Cianjur akhirnya terlaksana.

Namun sebagai langkah awal dan percobaan pengoperasian jalur Bogor-Sukabumi dibuka kembali. Kedepan, jika kondisi berjalan lancar, jalur Sukabumi-Cianjur akan menyusul diaktifkan. Bukan perkara mudah memang untuk mengaktifkan kembali jalur kereta yang sudah terhenti selama tiga tahun ini.

Pasalnya, selain masalah infrastruktur mulai dari rel, bantalan rel, kondisi jalur serta stasiun pemberhentian sudah dalam keadaan yang memprihatinkan. Akan tetapi, dengan keseriusan seorang CEO Jawa Pos Dahlan Iskan memenuhi janji yang diberikan presiden selama dua bulan untuk mengatifkan kembali kereta tersebut.

Benar saja, dan Sabtu (9/11) ini, kereta Bogor-Sukabumi akan kembali beroperasi dan akan diresmikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan setelah tiga tahun lalu vakum tidak berjalan pada 15 Desember 2012.

“Untuk persiapan sejauh ini sudah matang. KA Pangrango sebagai pengganti KRD Bumi Geulis siap dioperasikan,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat KAI Daerah Operasi 1 Sukendar Mulya saat di hubungi, kemarin.

Menjelang peresmian, kata dia sejumlah persiapan terus dilakukan. Antara lain, cek ricek jalan rel, bantalan, fasilitas stasiun, jembatan, drainase, tubuh ban, dan pintu perlintasan. Tujuannya, agar saat pengoperasian, keselamatan dan keamanan perjalanan dapat terjamin.

KA Pangrango terdiri atas 1 lokomotif  CC204, 1 gerbong eksekutif, 3 gerbong ekonomi, dan 1 gerbong pembangkit. Gerbong penumpang eksekutif dan ekonomi berpenyejuk udara. Untuk tarif perorangnya dibagi menjadi dua, pertama kelas eksekutif Rp 35.000 per penumpang dan kelas ekonomi Rp15.000 per penumpang.

“Kalau dulu KA Bumi Geulis untuk tarif hanya Rp8000-10.000 perpenumpang dan itu hanya berlaku yang duduk saja, kalau berdiri gratis. Untuk sekarang tidak semua bayar,” jelasnya.

Setiap gerbong juga berbeda kapaitasnya, untuk gerbong eksekutif berkapasitas 50 Tempat Duduk (TD) sedangkan gerbong AC ekonomi berkapasitas masing-masing 106 TD dikalikan 3 gerbong yang ada berjumlah 318 kursi, jadi totalnya semuanya sebanyak 368 kursi penumpang.     

“Jumlah itu tidak jauh beda dengan kapasitas KRD Bumi geulis yang dulu beroperasi sebanyak 400 kursi penumpang. Untuk TD sendiri untuk eksekutif saling berhadap-hadapan empat bangku, sedangkan AC ekonomi berjajar,” imbuhnya.

Mengenai jadwal keberangkatan, Kereta Api dari Stasiun Sukabumi pukul 05.00, 10.00 dan 15.00. Jadwal keberangkatan dari Stasiun Bogor pukul 07.30, 12.30, dan 17.30. “Sehari ada enam kali perjalanan pergi pulang, kalau dulu kereta Bumi Geuli hanya dua kali, kalaud ari Sukabumi jam 05:00 pagi, sedangkan pulangnya dari Bogor jam 19:30 wib,” kata Sukendar.

Kereta akan menempuh jarak sepanjang 57 kilometer dengan melewati 10 stasiun yakni Stasiun Bogor, Batutulis, Maseng, Cigombong, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Karang Tengah, Cisaat, dan Sukabumi. Selain itu, ada tiga halte, yakni Halte Ciomas, Cijambe, dan Pondok Leungsi yang berfungsi untuk naik-turun penumpang tapi tidak dilengkapi peralatan sinyal pengatur perjalanan KA.

KA Pangrango akan berjalan dengan kecepatan 40 Km/jam dan menempuh waktu dari Bogor sampai Sukabumi 1 jam 47 menit. Dan ada sejumlah larangan yang harus ditaati penumpang. Jangan membuka pintu atau jendela saat KA berjalan. Jangan naik di atap KA. Dilarang merokok di dalam KA. Dilarang berjualan di stasiun dan di KA.

Untuk jenis kereta sendiri yang dipergunakan kata dia, pihak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengaku tengah mengupayakan untuk membeli kereta listrik bekas dari Jepang. Tetapi gerbong bekas itu, bukan rongsokan. Artinya, setelah sepekan tidak dioperasikan langsung dibelinya.

Pembelian gerbong sempat berebut dengan sejumlah negara di Afrika. Soalnya, lebar perlintasan kereta (track) yang ada di Indonesia sama dengan lebar track yang ada di Jepang, Afrika, dan di New Zealand. Tipe track kereta di Indonesia adalah 1067, serupa dengan tipe rel kereta di sana.   

Sebagai tahapan, dari pengadaan 180 unit KRL tahun ini, KCJ mendatangkan unit-unit tersebut dari operator KRL terbesar di Jepang, Jepang Railway East (JR East) yang dibeli melalui tender operasional di Jepang dengan harga persatuan Rp 1 miliar perunitnya.

Dia menuturkan, kereta itu baru seminggu berhenti beroperasi di Jepang dan langsung dibawa ke Indonesia. Menurutnya, kereta ini masih mampu beroperasi hingga 20 tahun lagi. Umur kereta bisa mencapai 40 tahun jika dipelihara dengan benar.   

“Tapi kualitas seperti sekarang ada AC dingin ada juga yang panas, ada gangguan, mogok. Tapi buat AC, KCJ kita mau perbaiki. Kita mau copotin kita mau ganti unit AC kita,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, nantinya KA Pangrango hanya melayani penumpang saja, tidak untuk barang. Jikapun dari mereka ingin membawa barang tidak lebih dari 20 kilo.

Diakuinya, untuk jenis kereta saat ini yang digunakan berbeda dari yang sebelumnya, KA bukan Kereta Diesel, namun lokomotif dimana penggeraknya hanya berada di depan saja tidak menjadi satu rangkaian, berbeda dengan KRD yang satu rangkaian mesinnya dari depan hingga ke belakang.

Beroperasinya kereta ini bukan tanpa kendala, dimana pemerintah bekerja esktra untuk memperbaiki bantalan rel, rel serta stasiun yang dilewati, karena tak sedikit kata dia, ada beberapa daerah rawan longsro. Namun semua jalur sudah dicek apakah layak operasional atau tidak, namun ketika diselusuri semua masih layak.

“Semua sudah kita cek dan konsdisinya sudah aman digunakan dan tidak ada jalur rawan. Tapi tetap kami selalu waspada dilapangan, takut terjadi apa-apa,” terangnya.

Sementara itu, Pelaksana Mekanik Perawatan, PT KAI Jefri mengatakan, perbaikan jalur itu sudah dilakukan, dan cukup banyak yang harus diperbaiki.

“Seperti pergantian bantalan, penyambungan rel, perbaikan wesel-wesel. Memang banyak yang rusak sehingga harus diperbaiki segera,” ujarnya.

Pekerjaan itu, kata dia, dikerjakan di semua stasiun yang akan dilintasi jalur Bogor-Sukabumi. Mereka juga sudah memperbaiki 10 stasiun yang akan dilintasi itu.

Dari Sukabumi, PT KAI DAOP 1 melakukan uji coba jalur rel Bogor-Sukabumi, kemarin. Direktur Prasarana PT KAI, Candra Purnama menuturkan, secara keseluruhan rute tersebut siap digunakan meskipun masih ada beberapa prasarana yang harus dibenahi.

“Masih ada perlintasan liar, tidak semua akan kita tempatkan petugas. Tetapi akan diberikan rambu-rambu lalu lintas,” ujarnya.

Selain itu, prasarana kereta juga masih terkendala bangunan-bangunan yang sangat dekat dengan rel. Untuk mengatasi hal tersebut, pada beberapa waktu ke depan pihaknya akan melakukan penertiban dengan terlebih dahulu diberikan arahan secara persuasif.

“Kalau menurut aturan, harusnya sekitar enam meter dari sisi kanan dan kiri rel tidak boleh ada bangunan. Tapi tadi masih ada, dan akan kami tertibkan,” tuturnya.

Seorang calon penumpang kereta, Gina Astri (28), mengaku senang dengan akan beroperasinya KA Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi. Menggunakan kereta, kata dia, bisa mengurangi waktu dan biaya yang harus ditempuh jika menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

Sebab, Gina yang merupakan warga Kebon Randu, Cibadak, Sukabumi, ini mengaku arus lalu lintas Bogor-Sukabumi dalam dua tahun terakhir sudah sangat parah selalu macet karena banyak kendaraan besar angkutan barang. Selain itu, kemacetan di jalur Bocimi sudah hampir sebulan ini diperparah oleh kerusakan jembatan di Caringin.

“Dengan mobil atau bus, bisa empat jam perjalanan Bogor-Cibadak. Mudah-mudahan dengan beroperasinya kereta bisa mempercepat perjalanan kami,” tandasnya pedagang kosmetik ini. (rul)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online