Rotasi 181 Jabatan, Walikota Asal Tunjuk

Rotasi  181 Jabatan, Walikota Asal Tunjuk

detaktangsel.com- BOGOR, Dimasa akhir jabatannya menjadi Walikota Bogor, Diani Budiarto kembali merombak kabinetnya untuk mengamankan kepemimpinannya sebelum dia lengser. Yang paling menjadi sorotan adalah penempatan orang-orangnya di struktural terlihat tidak berdasarkan kemampuan kerjanya.

Itu terlihat dari 181 orang yang di rotasi dan mutasi, bahkan orang nomor satu itu tunduk dan melantik Untung Kurniadi menjadi Direktur Utama, padahal, sebelumnya mantan Badan pengawas di PD Pasar Pakuan Jaya ini banyak terlibat masalah sehingga menuai kontroversi di kalangan pemerintahan.

Hal tersebut mendapatkan kritikan dari anggota dewan Anggota Komisi A, yang juga wakil walikota terpilih Usmar Hariman. Menurutnya, walaupun memang yang dilakukan itu hak prerogratif walikota namun semua jangan asal menunjuk dan dipilih, semua yang ditetapkan harus kredibel.

Sebagai contoh Dinas Binamarga, masa ditempatkan orang hukum di bidang teknis, yang jadi pertanyaan ukurannya apa. “Tapi semua itu, kembali lagi kepada hak beliau sebagai walikota. Kita disini tetap menghargai. Kedepan kita akan rubah pola rekruitmen seperti itu baik mutasi promosi maupun mengisi kekosongan,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, yang paling penting adalah  memberikan kesempatan yang sama kepada semuanya, dari sana akan terlihat mana yang terbaik nantinya. Kedepan kabag, kabid, sekdis. Kadis, kepala badan, kepala kantor dan lain-lain akan diuji kompetensi dan kapasitasnya.

“Kalau hasilnya memang bagus untuk ditempati yah lanjutkan. Tapi mereka duduk ternyata hasilnya kurang dan yang lain baik yang mau tidak mau diganti,” katanya.

Menurut politisi dari Demokrat ini mengatakan, hal ini dilakukan dengan harapan, kedepan rotasi dan mutasi bisa seiring sejalan dengan masa pertangungjawaban anggaran pada masing-masing sampai tahap laporan pertanggungjawaban BPK.

Jadi idealnya seseorang yang telah ditempatkan disana akan menjabat kurang lebih selama 1,5 tahun, baru akan dipertimbangkan ke posisi lain jika berprestasi bisa dilanjutkan.  

Namun ketika ditanyakan kepada Walikota Bogor Diani Budiarto, dirinya berkilah  alasan kembali merotasi sekaligus mutasi pejabat di kepemimpinannya karena banyak kursi kosong yang belum terisi bukan ada maksud lain. Pasalnya ada indikasi bahwa perubahan itu untuk mengamankan dirinya saat lengser.

“Tidak ada itu, semua sesuai aturan dimana banyak kursi jabatan kosong, sehingga menyebabkan kinerja SKPD terganggu. Untuk itu harus diisi kembali oleh orang yang tentunya berkompeten menguasai bidangnya,” imbuh pria yang sudah 36 tahun di birokrat ini.

Pelantikan ini, kata dia tidak menyalahi aturan yang ada, kecuali seorang kepala daerah menurunkan jabatan tanpa alasan yang jelas kepada anak buahnya (PNS,red). Jikapun nanti pada kepemimpinan yang baru mau dirubah kembali itu tidak jadi masalah karena itu merupakan hak dari walikota untuk melakukan pembenahan di tubuh birokrasinya.

“Masih ada dua PR lagi mengenai pelantikan Sekdakot Ade Syarif dan Dirum PDAM Tirta Pakuan Ade Sabar yang rencananya minggu depan akan dilantik. Saat ini semuanya masih dalam proses tapi sudah definitif bahwa keduanya akan dilantik,” ungkapnya.

Namun, ketika ditanya alasan memilih Untung Kurniadi menjadi Dirut PDAM. Dikatakannya, semua itu berdasarkan seleksi yang dilakukan sebelumnya dan yang bersangkutan lolos.  Tak hanya itu, mengenai kinerja selama beberapa bulan kebelakang cukup baik, dan kasus yang dituduhkan tidak terbukti.

“Itu semua berdasarkan pertimbangan yang matang tidak serta merta karena desakan dari orang perorang,” imbuhnya.

Sementara itu, Untung Kurniadi mengatakan, tahun 2014 ini merupakan tahun kerja keras badi PDAm Tirta Pakuan, dimana harus menekan angka kebocoran  dan memperluas cakupan pelayanan.

“Yang jadi PR pertama adalah mengganti intalansi berupa pipa yang sudah sejak Belanda untuk mencapai target layanan di 2015 sebesar 80 persen,” tambahnya. (rul)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online