Print this page

"Digeber" dengan Pelatihan, UMKM "Dituntut" Hasilkan Produk Unggulan

"Digeber" dengan Pelatihan, UMKM "Dituntut" Hasilkan Produk Unggulan

detaktangsel.com, PAMULANG - Penataan, peningkatan, dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Koperasi dan UKM memasuki babak baru.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tangsel Deden Deni, dalam kesempatan diskusi bertajuk "NGOPI TERASA", Selasa (22/10/2019) bersama para pelaku UMKM mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan bimbingan, pelatihan, dan memberikan ruang yang cukup bagi UMKM yang maju dan berdaya saing. Deden berharap, secara bertahap UMKM mampu menghasilkan produk-produk unggulan. "Setidaknya ada tiga produk unggulan yang bisa berdaya saing tinggi," imbuhnya.

Pembinaan peningkatan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Tangerang Selatan dimaksudkan agar pelaku-pelaku UMKM mampu menciptakan banyak pilihan usaha, menghasilkan produk unggulan yang meningkat skala pemasaran dan distribusinya.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Deden Deni, pembinaan bagi UMKM yang kontinue tersebut benar-benar diarahkan pada terciptanya produk unggulan yang berdaya saing tidak hanya dalam skala lokal saja. Menurutnya, banyak moment nasional yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk UMKM, salahsatunya adalah kegiatan Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang akan digelar pada enam bulan mendatang.
"Dalam kegiatan APEKSI tersebut, setidaknya ada tiga produk unggulan UMKM," jelas Deden.

IMG 20191023 WA0009

Beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam diskusi tersebut adalah Pertama, perlunya peningkatan kolaborasi nyata antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat.

Kedua, UMKM selalu berperan aktif mengusulkan program-program, sekaligus membantu Dinas Koperasi dan UKM dalam melaksanakan fungsi dan perannya.

Ketiga, UMKM senantiasa memperkuat data dan informasi agar Level UMKM terus berkembang dan maju bersama.

Keempat, Senantiasa melakukan evaluasi dan membuat formula solusi kedepannya.

"Digeber" dengan Pelatihan, UMKM '"Dituntut" Hasilkan Produk Unggulan

Kelima, Adanya pembagian fungsi, peran, dan tanggung jawab dari setiap stakeholder.

Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Asda 3) Kota Tangsel Teddy Meiyadi yang berkesempatan hadir sekaligus menjadi motivator bagi para pelaku UMKM, menyoroti pada pemanfaatan teknologi informasi bagi lompatan-lompatan UMKM.

Menurut Asda 3 yang juga alumni Harvard University, Teknologi Informasi yang ada saat ini menjadi sarana untuk memudahkan berkomunikasi dan viral di media sosial. Menurut Teddy Meiyadi, bahwa kemudahan dari teknologi yang ada saat ini, misalnya WhatsApp (WA) semuanya menjadi serba mudah. "Dan, saat ini saya hadir untuk kita bisa berkumpul di sini," ungkapnya.

Dalam kesempatan diskusi *_Ngobrol Pintar Tegas, Rasional, dan Amanah (Ngopi Terasa)_* di salahsatu kedai kopi "Coffee C-More" binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, Asda 3 yang juga Plt. Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Kota Tangsel, birokrat senior tersebut menambahkan bahwa hidup ini sudah sangat panjang, yang kemudian teknologi pun selalu mengikuti untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi pemberdayaan dan peningkatan UMKM.

Teddy Meiyadi menjelaskan, bahwa Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany di beberapa kesempatan mengatakan teknologi itu memudahkan kita melakukan apa pun. "Ini yang akan kita diskusikan. Apa peran teknologi bagi perkembangan UMKM," imbuh Teddy Meiyadi.

Asda 3 berharap, di usia Kota Tangsel ke-11, dengan adanya teknologi maka perkembangan UMKM Tangsel bisa seperti UMKM di daerah lain, seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banyuwangi, Surabaya, Bali, Manado, dan wilayah lainnya yang terlihat nyata sudah sangat berkembang dan maju.

Di daerah-daerah yang UMKM-nya sudah maju tersebut, menurut Teddy Meiyadi, ada yang namanya "Level UMKM", yakni UMKM Level Bawah, Menengah, dan Atas.

Pada kesempatan tersebut, Teddy mencontohkan, pada UMKM yang baru dibentuk dan pada Level Bawah, sifatnya masih pada tingkat urusan membuat badan hukum, merekrut karyawan, mencari kantor, dan baru _nanya-nanya_ di mana ada pameran. "Tapi, intinya mereka punya semangat untuk berkembang," tegasnya.

Teddy juga berharap, teknologi yang ada mampu memberikan gerak yang cepat dan menjadi sarana bagi UMKM melakukan lompatan-lompatan level hingga akhirnya mampu menyamai UMKN daerah lain yang berproses lebih lama.
"Bagi UMKM Level Bawah harus terus diberikan kesempatan/peluang berkembang. Harus bisa berkembang dan maju bersama," jelas Teddy

Pada UMKM Level Menengah, menurut Asda 3, UMKM tersebut sudah pada kondisi lebih baik, diantaranya sudah memiliki ruang publik, tempat berjualan yang cukup representatif, dan memiliki perlengkapan untuk kegiatan-kegiatan indoor maupun  outdoor, dan lain-lain.
"Ada banyak agenda lokal, regional, dan nasional yang bisa dimanfaatkan. Dalam tingkat nasional, ada kegiatan APEKSI pada bulan Juli yang dihadiri 98 delegasi Kota se-Indonesia dengan 4.000 peserta. itu bisa dimanfaatkan," paparnya.

Sementara, pada UMKM Level Atas, maka tugas pemerintah yang utama memberikan kebijakan dan fasilitasi untuk UMKM terus berkiprah, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga ditingkat internasional.

"Jadi, setiap periode tahun, selalu ada perubahan peningkatan pada UMKM Bawah, Menengah, dan Atas," pungkas birokrat selama 37 tahun ini. (ADV)