Print this page

Tangsel Menuju Koperasi dan UMKM yang Sehat & Berdaya Saing Tinggi

Tangsel Menuju Koperasi dan UMKM yang Sehat & Berdaya Saing Tinggi

detaktangsel.com KOTA TANGSEL - Target pencapaian kinerja tahunan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Demikian juga halnya bagi Dinas Koperasi & UKM mengacu pada RPJMD Wali Kota Tangsel 2016 - 2021.

Menurut Dahlia Nadeak, Sekretaris Dinas Koperasi & UKM, yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkop UKM Kota Tangsel, bahwa dalam pencapaian setiap tahunnya dilakukan evaluasi berkala per Triwulan, diantaranya capaian kinerja pengembangan kesehatan dan kwalitas, baik di Bidang Koperasi maupun Bidang UMKM. Untuk mencapai koperasi yang sehat, menurut Dahlia, adalah mendorong tumbuh kembangnya koperasi yang sehat, berkualitas, yang mampu mensejahterakan anggotanya. Sementara, untuk UMKM, pihaknya mencoba mendorong agar UMKM yang ada bisa menciptakan lapangan kerja kepasa masyarakat dan juga menciptakan entrepreneur-entrepreneur baru, selain menciptakan peningkatan kwalitas dari Sisi standarisasi dan bisa berdaya saing di pasar.

foto2

"Untuk upaya-upaya ini, kami mencoba beberapa kegiatan, antara lain untuk koperasi membuat bimbingan teknis peningkatan manajemen dari manajer-manajer koperasi agar mereka mampu untuk memaparkan, membuat laporan daripada perkembangan proses koperasi itu, baik dari cash flow-nya, neraca, sistem pengadministrasian, dan rencana bisnisnya agar koperasi itu lebih berkembang," papar Dahlia.

Menurut Dahlia, masyarakat tidak hanya membuat koperasi saja, tetapi koperasi tersebut harus tumbuh kembang dengan sehat melalui pendampingan dan fasilitasi dari Dinas Koperasi & UKM agar tumbuh kembang, mampu menciptakan pengembangan jumlah anggota, kesejahteraan anggota, kepemilikan saham/aset, terwujudnya Sisa Hasil Usaha (SHU), dan melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

foto3

"Dengan bertumbuh-kembangnya koperasi itu, maka pada akhir tahun, di koperasi itu akan terlihat keuntungan atau sisa hasil usaha (SHU) yang dibagikan kepada anggotanya. Bagi anggota aktif, maka dari SHU itu hasilnya akan bertambah, bukan saja simpanannya yang bertambah," terangnya lagi.

Menjadi anggota koperasi yang aktif, menurut Dahlia, bukan semata-mata menyimpan sejumlah uang di dalam koperasi, tetapi bagaimana Ia melakukan aktivitas dalam koperasi itu, diantaranya berbelanja di koperasi, transaksi simpan pinjam, sekaligus melakukan simpanan pokok.dan simpanan wajib yang rutin.

Untuk UMKM, lanjut Dahlia Nadeak, pihaknya berupaya menciptakan wira usaha-wirausaha baru, seperti halnya usaha kerajinan sulaman, menciptakan bahan-bahan kreatif, serta mengajarkan pelaku UMKM untuk mengolah dan mengembangkan bisnis, memarketingkan/menjual, baik secara online atau pun melalui gerai-gerai. "Kita membuka gerai di Tujuh kecamatan. Geari tersebut juga diperuntukkan bagi pelaku UMKN yang baru agar Ia bisa menjual di situ," imbuhnya.

foto4

Selain itu, lanjut Dahlia, pihaknya juga melakukan upaya standarisasi bagi produk UMKM dari Sisi design kemasan agar lebih eye catching yakni dengan hanya melihat maka konsumen akan tertarik.

Bagi produk-produk labeling yang telah di packing, pihak Dinas juga melakukan upaya standarisasi produk sebagai Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan dicantumkan expired date-nya.

"Sedangkan dari komposisinya, mereka juga diajarkan untuk itu, sehingga produknya memiliki daya saing di masyarakat. Dan, memang harapan kita agar produk-produk di Tangsel itu diujungnya bisa menjadi produk unggulan dan bisa menjadi icons Kota Tangsel," harap Dahlia.(Adv)